Jurnal Stoic : Tentang Arah

Ngomongin soal Tujuan hidup,
Jujur aku belum punya tujuan hidup sama sekali. Di usia ku menjelang 28, aku tergolong anak muda yg staknan atau bisa di bilang ketinggalan step dari umumnya anak muda sepantaran ku. 
Ironi memang, namum segala upaya telah ku kerahkan, yg ujung-ujungnya belum ada satu gagasan ide tentang Arah tujuan.

Arah tujuan. Apakah penting hal itu? 
Iya! Itu sangat penting, itu yg membuat kita mengerti apa yg harus di kerjakan, dan gairah hidup yg termanifestasikan. 
Iibarat busur anak panah, si pemanah yg mengerti target, ia akan memanah dgn tepat target tersebut... 
Jika si pemanah sama sekali tidak punya target untuk melepaskan anak panah, 
Ia akan memanah tanpa tujuan, 
Lihat skema berikut :
Tony punya busur panah, namun tony bukan seorang atlit maupun pemburu, maka tony hanya bisa menyimpan busur panahnya sebagai koleksi, memandanginya dan mungkin akan menggunakannya ketika ia bosan.
Skema kedua : 
Stark seorang atlit pemanah, ia punya busur, ia menggunakan busur panahnya untuk latihat tiap hari, Stark ikut kejuaraan pemanah. Dan alat panahnya ia gunakan sbgaimana busur panah di ciptakan. 
Ya! Ia punya tujuan, dan ia punya sesuatu yg ia kerjakan, ia mengerti latihannya tidak akan sia2.. Toh meski hasil tidak yg utama namun ia berada dalam hidup yg harastnya termanifestasikan dan ia mengerti apa yg harus ia kerjakan tiap hari, dan ia mengerti arah hidup nya. 

Banyak di antara kita menjalani hidup seperti tony, hidup cuma mengalir dan sisanya ikut ikutan... 

Meski kehidupan ini absurd dan tak bermakna ada akhirnya, namun tiada salahnya mengisi kehidupan ini dengan sebaik baiknya.
Bukan kah begitu? 

Namun faktanya memang jutaan orang tidak mengerti (termasuk saya) 
Apa arah yg harus kita tuju, dan apa yg kita lakukan agar bisa menuju tujuan tersebut. 

Dan pada akhirnya, tulisan ku akhiri di sini dengan status mengambang tanpa solusi

Komentar